KEBAS dan KESEMUTAN
14 Maret 2025
KEBAS
Hilangnya rasa pada bagian tubuh tertentu
Dapat terjadi pada sebagian (hipestesia) maupun seluruh (anestesi) bagian tubuh
Sering terjadi di jari, tangan, lengan, kaki, atau tungkai
Dapat disertai kesemutan
Dapat mengakibatkan kekakuan dan gangguan gerak pada bagian tubuh yang terkena
KESEMUTAN
Sensasi mati rasa atau berdenyut yang dapat dirasakan pada area tertentu di tubuh
Dalam istilah medis disebut parestesia
Dapat berupa rasa kebas, geli, panas, hingga nyeri
Sering terjadi pada bagian kaki dan tangan
Kesemutan pada kaki terkadang membuat penderitanya kesulitan berjalan untuk sementara waktu
Kesemutan umumnya bersifat sementara, akan hilang ketika sudah tidak ada tekanan pada saraf. Namun, jika kesemutan berlangsung lama, sering terjadi, atau disertai gejala lain, ini bisa menjadi tanda masalah serius.
Beberapa kondisi yang dapat memicu
“Kebas merupakan kondisi yang sering dianggap normal karena sering terjadi. Meski pun secara umum risikonya ringan, namun ada beberapa gangguan kesehatan yang dapat menjadi penyebab kondisi ini”
Kebas dan kesemutan adalah kondisi yang umum terjadi di mana seseorang mengalami mati rasa dan sensasi seperti tertusuk jarum. Kesemutan dapat terjadi pada semua bagian tubuh, tetapi tangan dan kaki adalah area yang paling sering terpengaruh. Meski pun kesemutan dapat hilang dengan sendirinya dan terlihat sebagai masalah ringan, namun pada beberapa kasus, kondisi ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Kebas dan kesemutan juga dapat menyebabkan kekakuan dan sulitnya bergerak pada bagian tubuh yang terkena. Sebagai contoh, kesemutan di kaki akan membuat seseorang sulit berjalan untuk sementara waktu. Selain itu, kesemutan juga dapat sebagai penanda adanya gangguan kesehatan tertentu.
Beberapa penyebab kebas-kesemutan
Beberapa kasus kebas-kesemutan ada yang bersifat sementara dan ada yang terjadi dalam waktu yang lama (parestesia kronis). Beberapa penyebab alami kebas:
Duduk atau berdiri dalam waktu lama pada posisi yang sama
Ada gangguan saraf, misal pada kasus cedera leher. Kondisi tersebut dapat mengakibatkan mati rasa di sepanjang lengan atau tangan. Kasus cedera punggung bawah juga dapat mengakibatkan mati rasa atau kesemutan di bagian belakang kaki
Tekanan pada saraf tulang belakang, seperti akibat dari desakan disk hernia
Tekanan pada saraf perifer/tepi yang diakibatkan oleh pembesaraan pembuluh darah, tumor, jaringan parut/fibrosis, atau infeksi
Berkurangnya suplai darah ke area tubuh tertentu yang dapat terjadi akibat pengerasan arteri, radang dingin, atau peradangan pembuluh darah
Penggunaan obat-obatan tertentu
Penggunaan obat-obatan terlarang tertentu di jalanan
Kerusakan saraf karena timbal, alkohol, atau tembakau, atau dari obat kemoterapi
Terapi radiasi
Gigitan binatang
Gigitan serangga, kutu, tungau, dan laba-laba
Keracunan makanan
Kondisi bawaan yang mempengaruhi saraf
Kebas-kesemutan juga dapat menjadi penanda gejala beberapa kondisi medis. Berikut beberapa penyakit/gangguan medis yang dapat memicu kebas-kesemutan kronis.
Infeksi herpes zoster
Infeksi lain, seperti HIV/AIDS, kusta, sifilis, atau TBC
Diabetes
Gangguan ginjal
Penyakit hati
Stroke
Tumor otak
Kanker
Kusta
Ketidakseimbangan hormon
Multiple sclerosis
Carpal tunnel syndrome
Di samping itu, kekurangan nutrisi juga dapat menjadi penyebab kebas-kesemutan. Tubuh membutuhkan nutrisi untuk mendukung fungsi neuron/syaraf, di antaranya asam folat, vitamin B1, B6, dan B12. Jika kebutuhan vitamin ini tidak terpenuhi, cedera saraf dan mati rasa dapat terjadi. Bahan makanan yang mengandung vitamin tersebut di antaranya adalah daging sapi, ayam, ikan, telur, kacang-kacangan, sayuran hijau dan buah-buahan.
Selain itu kondisi kebas-kesemutan juga dapat disebabkan oleh karena jumlah kalsium, kalium, dan garam yang berlebihan. Dan dapat terjadi diberbagai area tubuh, termasuk kepala, wajah, kaki, ujung jari, telapak tangan, dan telapak kaki.
Bagaimana jika sering kesemutan?
Sering mengalami kesemutan tidak selalu berbahaya, tetapi dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang mendasarinya. Dalam kebanyakan kasus, kesemutan terjadi akibat tekanan sementara pada saraf. Contohnya seperti saat kita duduk dengan posisi yang salah atau bertumpu pada lengan dalam waktu yang lama. Kesemutan semacam ini umumnya tidak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya setelah tekanan pada saraf berkurang. Namun, jika kesemutan terjadi secara berulang, berlangsung dalam waktu yang lama, atau bersamaan dengan gejala lain yang tidak biasa, dapat menjadi penanda adanya masalah yang lebih serius. Sebaiknya jika mengalami kondisi tersebut, segera memeriksakan diri ke tenaga kesehatan.
Bagaimana mengatasi kebas dan kesemutan?
Keberhasilan mengatasi tergantung dari penyebab yang mendasarinya. Namun, perlu diketahui beberapa upaya penanganan sebagai pertolongan pertama, yaitu:
1. Mengubah posisi tubuh
Jika kebas atau kesemutan terjadi akibat posisi yang tidak nyaman, ubahlah posisi tubuh. Berdiri, berjalan, atau meregangkan anggota tubuh yang terkena dapat membantu mengurangi tekanan pada saraf dan memulihkan peredaran darah normal.
2. Beristirahat dan menghilangkan tekanan
Jika disebabkan tekanan berlebihan pada saraf, seperti saat duduk atau tidur dengan posisikeliru. Pastikan stirahat sejenak dan hilangkan tekanan tersebut, agar membantu mengurangi gejala. Pilihlah posisi tidur atau duduk yang nyaman dan gunakan bantal yang tepat untuk mendukung tubuh.
3. Mengatasi faktor pemicu
Identifikasi faktor pemicu yang dapat memicu kebas atau kesemutan, seperti aktivitas tertentu, penggunaan pakaian yang terlalu ketat, atau paparan suhu dingin. Usahakan menghindari atau mengurangi faktor pemicu tersebut untuk mengurangi gejala.
4. Latihan dan peregangan
Lakukan latihan fisik secara teratur, terutama latihan penguatan otot dan peregangan. Latihan tersebut dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah, sehingga kebas dan kesemutan akan berkurang. Konsultasikan dengan mentor olahraga untuk mendapatkan program latihan yang sesuai.
5. Hindari posisi yang monoton
Jika melakukan aktivitas dengan posisi sama dalam waktu lama, misal bekerja di depan komputer, berdiri, atau mengangkat benda berat, usahakan untuk mengubah posisi secara teratur dan berkala. Hal tersebut dapat membantu mengurangi tekanan pada saraf dan memungkinkan aliran darah yang lebih baik ke anggota badan.
6. Kompres hangat atau dingin
Kompres di daerah yang terkena dengan kompres hangat atau dingin, juga dapat membantu meredakan kebas dan kesemutan. Pilih metode yang dapat memberi bantuan terbaik bagi pengidapnya. Bisa menggunakan handuk hangat atau kantong es yang dibungkus dengan kain tipis.
Jika merasakan kedua kondisi tersebut dengan intensitas sering, pastikan untuk tidak mengabaikannya. Perlu memeriksakan kesehatan ke dokter spesialis saraf. Agar segera mendapat pengobatan sehingga risiko komplikasi dapat diminimalkan. Selain konsumsi suplemen atau obat untuk mengatasi gejala kebas dan kesemutan, juga dapat dibantu dengan konsumsi tusyifa abato dan tusyifa lara selama 2 minggu berturut-turut, kemudian konsumsi dapat dikurangi menjadi 2-3x seminggu.