Sekilas Ramuan Herbal
Yogyakarta, 17 Oktober 2024
Pengobatan herbal sebenarnya merupakan pengobatan yang diadopsi setelah mengamati cara berbagai hewan mengobati diri sendiri. Hasil pengamatan inilah yang kemudian dikembangkan menjadi pengobatan berbahan herbal alami.
Hal yang perlu diingat sebelum meramu/membuat racikan/ramuan herbal, wajib memahami 3 tujuan atau manfaat bahan-bahan herbalnya:
Bahan utama - merupakan tujuan atau manfaat utama dari racikan/ramuan
Bahan pendukung - bertujuan meningkatkan (potensiasi) manfaat terapi dan mengurangi (eliminasi) zat toksik dari bahan utama
Bahan penyeimbang - bertujuan sebagai katalisator manfaat terapi dan sekresi zat toksik bahan utama-pendukung
Minimal butuh 5-7 bahan herbal. Itu sebab ramuan 131 (jahe-serai-laos) meski terlihat efektif, tapi pemakaian tidak dianjurkan dalam jangka waktu lama. Maksimal 3,5 bulan atau 100 hari berturut-turut. Selain itu juga kurang sesuai untuk yang mengalami penipisan lambung atau usus.
Mengapa komposisi 131 adalah jahe-serai-laos? Padahal banyak bahan lainnya yang mungkin dapat mempunyai manfaat serupa.
Seperti kita tahu bahwa 131 dikeluarkan saat varian delta mewabah. Dengan gejala adanya pengentalan darah dan dahak. Itu sebab dibutuhkan komposisi yang dapat mengatasi virus beramplop (dengan saponin yang kinerjanya mirip sabun) dan non amplop (dengan bantuan komposisi yang membentuk sifat formaldehide yang mampu merusak dinding virus).
Salah satu kandungan jahe dan serai adalah saponin, sedang campuran serai dan laos dapat menghasilkan zat serupa formaldehide. Kedua zat ini efektif mematikan virus beramplop maupun non amplop. Kelemahannya, belum dapat menghilangkan efek iritasi lambung dan usus.
Selain hal di atas, campuran ketiganya dapat membantu mengencerkan dahak (mukolitik) dan mengencerkan darah (hemodilution).
Khasiat lainnya adalah:
Membantu meningkatkan kinerja jantung dan elastisitas pembuluh darah. Itu sebab yang mengkonsumsi ramuan ini akan merasa segar. Pencampuran dengan teh atau kopi juga meningkatkan efeknya. Kandungan tanin pada teh dapat meningkatkan potensi, sedangkan kandungan kafein pada kopi akan lebih kuat lagi peningkatan potensinya.
Perbaikan kinerja pembuluh darah ini ternyata bersifat sistemik, itu sebab ada efek perbaikan sistem reproduksi dan libido juga.
Orang yang menganggap sama dengan bahan-bahan lainnya jelas karena tidak memahami tentang khasiat dan komposisi. Pada awal 131 beredar banyak yang menganggap seperti itu dan bahkan menganggap bahwa dicampur bahan apapun akan sama saja.
Agar manfaat suatu ramuan untuk mengatasi virus bekerja optimal, harus merubah sifat permeabilitas (sifat filter) pada dinding sel. Sehingga zat aktif yang terbentuk mampu masuk sel dan mengganggu kemampuan virus dalam melakukan replikasi di dalam sel. Gangguan terhadap replikasi virus ini tidak boleh mengganggu kehidupan sel target tersebut.
Setelah istirahat 7-10 hari boleh konsumsi lagi
Mengapa? Karena dosis akumulatif obat/bahan herbal akan menghilang setelah 7-10 hari.
Ini pun berlaku untuk obat sintesis dimana kandungan obat tidak terlihat lagi setelah hari ke 7. Dengan reaksi tubuh seperti ini, maka pemeriksaan kandungan narkoba pada darah tidak boleh lebih dari 7 hari.
Dalam farmakognosi juga mempelajari bagian tanaman atau hewan yang dapat digunakan untuk obat. Khasiat kandungan bahan tanaman obat. Farmakodinamik dan farmakokinetik khasiatnya, baik bahan tunggal atau hasil komposisi. Berapa kebutuhan per kg berat badan, juga berapa takaran maksimalnya agar tidak merusak. Dan masih banyak lagi yang harus dipelajari.
Itu sebab 131, TSR dan TSL dikeluarkan setelah proses yang tidak singkat agar dapat dipakai oleh masyarakat secara luas dan aman.
131 dirilis 18 Juni 2021
Tusyifa Raga (d/h Sapujagad) dirilis 28 April 2022
Tusyifa Lara (d/h Badarmolo) dirilis 08 November 2022
Saya berhati-hati dalam membuat komposisi tersebut, agar masyarakat yang menggunakan aman mengkonsumsi jangka panjang. Meskipun demikian saya ingatkan agar ada jeda istirahat konsumsi, walaupun aman dikonsumsi rutin harian untuk menjaga kesehatan hingga 3-6 bulan. Paling tidak 2-3 hari setiap bulannya untuk ramuan 131 dan TuSyifa Raga. Namun untuk TuSyifa Lara, saya hanya menganjurkan 1-2x seminggu atau 2 minggu sekali untuk yang sehat. Sedangkan untuk yang sakit dapat 1-2x sehari tergantung sakitnya dan berat-ringan sakit tersebut.
Yogyakarta, 17 Oktober 2024
Sidi Aritjahja