INFEKSI
Yogyakarta, 19 Oktober 2024
Infeksi merupakan kondisi dengan gejala utama adalah panas. Pola panas dapat dijadikan petunjuk jenis infeksi yang sedang terjadi. Infeksi disebabkan masuknya bibit penyakit ke dalam tubuh, baik oleh bakteri, virus atau parasit. Pola panas infeksi juga dapat dibedakan berdasar agen penyebab, baik bakteremia, viremia atau pun parasitemia.
Panas ini ditimbulkan dari proses perbanyakan agen penyebab penyakit. Pada bakteri, perbanyakan terjadi saat bakteri berbiak dengan membelah menjadi 2 bakteri baru, proses ini disebut duplikasi. Dalam proses ini sel tubuh/jaringan merupakan makanan bagi bakteri untuk melangsungkan kehidupannya, sel/jaringan yang dikonsumsi bakteri tidak spesifik. Itu sebab, sering kita jumpai penyakit (yang menurut kita sebagai orang awam) spesifik di tempat/organ tertentu, namun ternyata juga dapat dijumpai di organ/jaringan lainnya. Seperti bakteri TBC, selain di paru-paru juga dapat dijumpai sebagai TBC usus, kelenjar, tulang, bahkan di otak.
Beda dengan virus, yang menginfeksi setelah dapat masuk ke dalam sel spesifik (reseptor sesuai dengan yang dimiliki virus), maka virus hanya akan menginfeksi sel yang memiliki reseptor spesifik tersebut. Virus memperbanyak diri di dalam sel spesifik tersebut, menggunakan materi sel untuk melakukan replikasi (perbanyakan dengan pola yang sama, seperti proses fotokopi).
Perbedaan proses perbanyakan dari bakteri, virus dan parasit juga menyebabkan beda panas dan pola panasnya. Cara mengatasi, tentu berbeda juga. Demikian pula waktu pemberian obatnya. Namun menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh menjadi hal terpenting dalam menjaga kesehatan tubuh.
Konsumsi ramuan tusyifa raga minimal 1x per minggu dan tusyifa lara maksimal 2x per minggu dapat menjaga dan meningkatkan kesehatan tubuh secara menyeluruh.